twitter

Ya Allah Tetapkanlah Iman Saudara dan Saudari SeIslam

Hati adalah sumber ilham dan pertimbangan. Ia juga adalah tempat lahirnya cinta dan benci, keimanan dan kekufuran, taubat dan sikap degil serta ketenangan dan kebimbangan.

Hati merupakan sumber kebahagiaan jika kita mampu membersihkannya namun sebaliknya ia merupakan sumber bencana jika kita gemar menodainya. Aktiviti yang dilakukan sering berpunca daripada lurus atau bengkoknya hati.

Abu Hurairah r.a. berkata, "Hati adalah raja, sedangkan anggota badan adalah tentera. Jika raja itu baik, maka akan baik pula lah tenteranya. Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tenteranya".

Hati yang keras mempunyai tanda-tanda yang boleh dikenali, di antara yang terpenting adalah seperti berikut:

1. Malas melakukan ketaatan dan amal kebajikan

Terutamanya malas untuk melaksanakan ibadah, malah mungkin memandang ringan. Misalnya tidak serius dalam menunaikan solat, atau berasa berat dan enggan melaksanakan ibadah-ibadah sunat. Allah telah menyifatkan kaum munafik dalam firman-Nya yang bermaksud, "Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan." (Surah At-Taubah, ayat 54)

2. Tidak berasa gerun dengan ayat al-Quran

Ketika disampaikan ayat-ayat yang berkenaan dengan janji dan ancaman Allah, hatinya tidak terpengaruh sama sekali. Mereka juga lalai daripada membaca al-Quran serta mendengarkannya. Bahkan enggan dan berpaling daripadanya. Sedangkan Allah S.W.T memberikan peringatan, "Maka beri peringatanlah dengan al-Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku." (Surah Al-Qaf, ayat 45)

3. Berlebihan mencintai dunia dan melupakan akhirat

Segala keinginannya tertumpu untuk urusan dunia semata-mata. Segala sesuatu ditimbang dari segi keperluan dunia. Cinta, benci dan hubungan sesama manusia hanya untuk urusan dunia sahaja. Penghujungnya jadilah dia seorang yang dengki, ego, individulistik, bakhil serta tamak terhadap dunia.

4. Kurang mengagungkan Allah

Sehingga hilang rasa cemburu dalam hati, kekuatan iman menjadi lemah, tidak marah ketika larangan Allah diperlekehkan orang lain, tidak mengamal yang makruf serta tidak peduli terhadap segala kemaksiatan dan dosa.
Tuesday, November 2, 2010 | 0 comments |
Keistimewaan dan perbedaan derajat rasul-rasul Ayat 253

253 Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.

Anjuran membelanjakan harta Ayat 254

254 Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang lalim.

Ayat Kursi Ayat 255

255 Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Tidak ada paksaan memasuki agama Islam Ayat 256-257


256 Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 257 Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah Syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

Membangkitkan kembali orang-orang yang sudah mati Ayat 258-260

258 Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan, "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata, "Saya dapat menghidupkan dan mematikan." Ibrahim berkata, "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu heran terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim. 259 Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata, "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?



" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, "Berapa lama kamu tinggal di sini?" Ia menjawab, "Saya telah tinggal di sini sehari atau setengah hari." Allah berfirman, "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berobah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata, "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." 260 Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, "Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati." Allah berfirman, "Belum yakinkah kamu?." Ibrahim menjawab, "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)." Allah berfirman, "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman), "Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang 
| 0 comments |
Hakikatnya, kita sekarang ini telah melalui alam ruh, alam rahim (kandungan) dan sedang berjuang di alam kehidupan di dunia. Ke mana kita selepas ini?

Ya, alam barzakh atau alam kubur destinasi yang wajib kita lalui selepas ini, pasti akan kita tempuhi tanpa ada keraguan. Beriman dengan alam kubur termasuk sebahagian dari beriman dengan rukun iman iaitu beriman dengan hari akhirat. Itulah iktikad Ahli Sunnah wal Jamaah.

Di alam kuburlah bermula kehidupan yang sebenarnya. Kehidupan yang ditentukan berdasarkan amalan dan bekalan yang kita sediakan semasa hidup di dunia ini. Di sana kita akan berdepan dengan fitnah (ujian) yang dahsyat. Berdepan dengan soalan dua malaikat yang ditugaskan. Tiada siapa yang mampu menolong kita melainkan rahmat Allah s.w.t yang diperolehi dengan ketaatan dan pengabdian diri kepadaNya.

Setiap individu yang menempuhi alam kubur wajib akan mengalami fitnah kubur. Iaitu ujian berupa pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir tentang Rabbnya, agamanya dan Nabinya sebagaimana dijelas oleh Rasulullah s.a.w dalam sumber yang sahih. Dari ujian ini akan diketahui apakah kita termasuk hambaNya yang jujur keimanannya sehingga berhak mendapatkan nikmat kubur, atau apakah kita termasuk yang dusta keimanannya sehingga berhak dibalas dengan azab yang menyeksakan.

Hanya keteguhan iman yang akan menjamin keselamatan dari azab kubur. Imam al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahawa sabda Nabi saw:

"Jika seorang mukmin telah didudukkan di dalam kuburnya kemudian didatangi (dua malaikat dan bertanya kepadanya) maka dia akan (menjawab) dengan mengucapkan dua kalimat syahadah:

أَنْ لاَ إِله إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Itulah 'ucapan yang teguh (القول الثابت ) sebagaimana yang tertera dalam firman Allah Ta'ala:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

"Allah meneguhkan dengan 'ucapan yang teguh' kepada orang-orang yang beriman dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (Surah Ibrahim: 27)

Ujian yang akan kita hadapi di alam kubur merupakan ujian yang berat sama berat dengan ujian berdepan dengan fitnah al-Masih al-Dajjal di akhir zaman ini. Aisyah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah saw bersabda:

"Telah diwahyukan kepadaku sungguh akan ditimpakan fitnah kepada kalian di dalam kubur-kubur kamu seperti atau hampir mirip dengan fitnah al-Masih al-Dajjal." (Imam al- Bukhari dan Muslim)

Hakikatnya fitnah Dajjal merupakan fitnah paling besar dari fitnah-fitnah yang terjadi sejak diciptakan Nabi Adam a.s sampai hari kiamat nanti. Rasulullah saw bersabda:

"Tidak ada fitnah yang paling besar sejak diciptakan Adam sampai hari kiamat dibanding dengan fitnah Dajjal." (Imam Muslim).

Kita biasa mengiringi jenazah ke tanah perkuburan, menurunkan jenazah ke liang kubur atau seringkali kita menziarahi kubur sanak saudara yang telah meninggal dunia. Dengan pancaindera kita dapati kubur tempat yang sunyi sepi. Itu pada pandangan zahir kita. Namun realiti ialah terdapat pekikan dan jeritan oleh penghuni-penghuni kubur yang sedang diazab. Sabda Rasulullah saw :

Sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kubur. Kalaulah kerana aku bimbangkan kamu tidak mahu menguburkan jenazah, nescaya aku akan berdoa agar Allah memperdengarkan kepada kamu azab kubur sebagaimana apa yang aku dengar. ( imam Muslim)

Nabi s.a.w juga bersabda : Aku tidak pernah melihat satu pemandangan yang lebih dahsyat daripada azab kubur. ( Riwayat al-Tirmizi dan Ibn majah, dihasankan oleh al-Albani).

Oleh sebab itulah bila jenazah dikuburkan maka dianjurkan bagi kita untuk mendoakan untuk jenazah. Rasulullah saw bersabda:

اسْتَغْفِرُوا لأَخِيْكُمْ وَاسْأَلُوا لَهُ التَثْبِيْتَ فَإِنَّهُ الآنَ يُسْئَلُ

"Pohonkan keampunan untuk saudaramu, dan mohonkan untuknya keteguhan (iman), kerana sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya." (Sahihul Jami').

Usaha-usaha untuk menghindari azab kubur:

1. Memantapkan keimanan kepada Allah serta mengukuhkan tauhid serta akidah dalam jiwa. Hendaklah memahami dan menghayati kalimah syahadah. Iaitu mengesakan Allah, menghindari sebarang amalan yang boleh membawa kepada syirik. Kita juga hendalklah mencintai dan mengamalkan sunnah Rasulullah saw dalam kehidupan. Inilah benteng yang sebenar berdasarkan ayat al-Quran dan hadis sebelum ini. Iaitu dikurniakan 'ucapan yang kukuh'( القول الثابت)

2. Sentiasa bertaubat kepada Allah atas segala dosa dan kejahatan yang dilakukan. Dosa-dosa itulah sebenarnya yang menyebabkan azab kubur sebagaimana sabda nabi saw yang menjelaskan keadaan ahli maksiat bila didatangkan kepadanya seorang lelaki dengan rupa yang hodoh. Bila ditanya orang itu menjawab :

Aku adalah amalanmu yang buruk. Demi Allah, tidaklah aku mengetahuimu, kecuali engkau adalah orang yang berlambat-lambat dari melakukan ketaatan kepada Allah dan bergegas kepada kemaksiatan kepada Allah. Maka Allah membalasmu dengan yang terburuk.( Abu Daud, disahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

3. Memohon perlindungan dengan Allah dari azab kubur. Sabda baginda saw :

"Mohonlah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur (diulangi sampai 2/3 kali)." Kemudian Rasululah s.a.w. berdoa:

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepadaMu dari azab kubur (diulang 3 kali)."

Kita juga hendaklah mengamalkan doa yang dibaca oleh Rasulullah saw pada akhir solat iaitu selepas tasyahhud sebelum salam. Iaitu doa :

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَ الْمَمَاتِ

وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

"Ya Allah, aku memohon perlindungan kepadaMu dari azab jahannam, dari azab kubur, dan dari fitnah selama hidup dan sesudah mati, serta dari fitnah al-Masih al-Dajjal." (Imam Muslim).


4. Membaca surah Al-Mulk

Dari Ibnu Abbas r.a bahawa Nabi saw bersabda:

"Ia (surah Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan menyelamatkan pembacanya dari azab kubur." (al-Tirmizi, disahihkan oleh al-Albani)
Demikian beberapa cara untuk menyelamatkan diri dari azab kubur. Semoga Allah SWT merahmati dan memelihara kita semua daripada menerima azab dalam destinasi hidup kita berikutnya yang pasti kita hadapi.
| 0 comments |
bismillahirrahmanirrahim.......

kata hikmah luahan kepada puterinya




Wahai puteriku,
banyak aku menulis, sering juga aku menyeru dan mengajak umat untuk menegakkan akhlak, menjunjung budi pekerti mulia, membanteras segala bentuk kerosakan jiwa dan mengendalikan nafsu syahwat untuk melawan dan membanteras keruntuhan moral.Semua itu berterusan

Di setiap pelusuk negara perbuatan mungkar terus kita temui.. Semakin banyak dlm pelbagai bentuk.. Wanita semakin berani dan tidak malu2 untuk membuka auratnya.. Tubuhnya ditonjol2kan.. Pergaulan bebas muda-mudi bertambah menjolok.. Semua itu bergerak melanda negara demi negara.. Tanpa satu negara Islam yg mampu mengelak.

Sebagai contoh negara Syria yg terkenal dgn keserasian akhlak yang sangat ketat menjaga kehormatan diri dengan menutup auratnya.. Sekarang, astaghfirullah! Para wanitanya berpakaian terbuka mempertontonkan lengan, paha, punggung dan dada.. Kita gagal dan aku kira kita tidak akan berjaya.. Tahukah engkau apa penyebabnya, puteriku?!

Sebabnya ialah sehingga hari ini kita belum menemui pintu ke arah pemulihan dan kita tidak tahu jalannya..

Wahai puteriku, pintu pemulihan ada di hadapanmu.. Kunci pintu itu ada di tanganmu.. Jika engkau yakin padanya dan engkau berusaha untuk memasuki pintu itu, maka keadaan akan berubah menjadi baik..

Engkau benar puteriku,
bahawalah kaum lelakilah yang mula2 melangkah menempuh jalan dosa bukan wanita.. Tetapi ingat, bahawa tanpa kerelaanmu dan tanpa kelunakan sikapmu, mereka tidak akan berkeras melangkah laju..
Engkaulah yang membuka pintu kepadanya untuk masuk..

Engkau berkata kepada pencuri: "Silakan masuk" dan setelah engkau ditimpa kecurian barulah engkau tersedar.. Ketika itu barulah engkau berteriak, "Tolong! Tolong! Aku kecurian"

Seandaiya engkau tahu bahawa lelaki itu adalah serigala dan engkau adalah kambing, pasti engkau akan lari seperti larinya kambing dalam ancaman cengkaman serigala..
Sekiranya engkau sedar, bahawa semua lelaki adalah pencuri, pasti engkau akan berhati hati dan sentiasa menjaga diri seperti waspada seorang yg kikir terhadap pencuri..

Jika yang dikehendaki oleh serigala dari kambing adalah dagingnya, maka yang diinginkan lelaki adalah lebih daripada itu.. Lelaki menginginkan lebih dari sekadar kambing.. Dan bagimu lebih buruk daripada kematian kambing itu..
Lelaki menghendaki yag paling berharga darimu.. Iaitu harga diri dan kehormatanmu.. Nasib seorang gadis yg diragut kehormatannya lebih menyedihkan daripada nasib seekor kambing yg dimakan serigala..

Wahai puteriku,
Demi Allah, apa yg dikhayalkan oleh pemuda ketika dia melihat gadis ialah gadis itu bertelanjang dihadapannya tanpa berpakaian..

Aku bersumpah lagi: "Demi Allah, jangan kalian percaya terhadap kata2 sebahagian lelaki, bahawa mereka memandangmu kerana akhlak dan adab.. Berbicara denganmu seperti sahabat dan apabila mencintaimu hanyalah sebagai teman akrab ".. Bohong! Bohong! Demi Allah, dia berbohong! Seandainya engkau mendengar sendiri perbualan antara mereka, pasti engkau menjadi takut dan ngeri.. Tidak akan ada seorang pemuda melontarkan senyumannya kepadamu berbicara dengan lembut dan merayu, memberikan bantuan dan layanan kepadamu, kecuali akan ada maksud2 tertentu.. Setidak2nya isyarat awal bagi dirinya bahawa itu adalah langkah awal..
Apakah sesudah itu, puteriku?

Fikirkan lah wahai kaum hawa....

jika benar pasangan anda adalah seorang yg soleh uji la dia...
demi kebahgiaan mu pada masa yang akan datang...insyallah
| 0 comments |
Manusia akan bangkit dari kubur dalam keadaan yang berbeza-beza, semua tergantung amal perbuatannya ketika di dunia.
Suatu ketika, Muaz bin Jabal r. a menghadap Rasullullah s. a. w dan bertanya: “Wahai Rsullullah, tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah s. a. w: “Pada sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris” -(Surah an-Naba’:18)
Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis hingga basah pakaiannya. Lalu Baginda menjawab: 
“Wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepada aku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri…. Maka dinyatakan apakah 12 barisan berkenanaan yaitu:
BARISAN PERTAMA
Diiringi dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: ” Mereka itu adalah orang-orang yang ketika hidupnya menyakiti hati jirannya, maka in balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KEDUA
Diiringi dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah yang maha pengasih: “Mereka itu adalah orang yang ketika hidupnya meringankan solat, maka inilah balasannya dan tempat kembalinya adalah neraka…”
BARISAN KETIGA
Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. “Meraka ini adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..”
BARISAN KEEMPAT
Diiringi dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. “Mereka ini adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..”

BARISAN KELIMA
Diiringi dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu Allah s. a. w menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Masyar. “Mereka ini adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui manusia tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah s. a. w, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KEENAM
Diiringi dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan. “Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..”
BARISAN KETUJUH
Diiringi dari kubur tanpa mempunyai lidah dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. “Meraka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembalu mereka adalah neraka…”
BARISAN KELAPAN
Diiringi dari kubur dalam keadaan terbalik degan kepala kebawah dan kaki keatas. ” Meraka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..”
BARISAN KESEMBILAN
Diiringi dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. ” Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara haram, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KESEPULUH Diiringi dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan sopak dan kusta. “Mereka adalah orang yang derhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..”
BARISAN KESEBELAS Diiringi dari kubur mereka dengan berkeadaan buta, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai kedada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai keperut dan keluar beraneka kotoran. “Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka…”
BARISAN KEDUA BELAS
Mereka diiringi dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: “Mereka adalah orang yang beramal soleh dan banyak berbuat baik. Meraka menjauhi perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat keampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah yang maha pengasih.

Monday, November 1, 2010 | 0 comments |
Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Api neraka telah dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga gelap bagaikan malam yang kelam."

                        Diriwayatkan bahawa Yazid bin Martsad selalu menangis sehingga tidak pernah kering air matanya dan ketika ditanya, maka dijawabnya: Andaikata Allah s.w.t. mengancam akan memanjarakan aku didalam bilik mandi selama seribu tahun. nescaya sudah selayaknya air mataku tidak berhenti maka bagaimana sedang kini telah mengancam akan memasukkan aku dalam api neraka yang telah dinyalakan selama tiga ribu tahu."

                        Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari mujahid berkata: "Sesungguhnya dijahannam ada beberapa perigi berisi ular-ular sebesar leher unta dan kala sebesar kaldai, maka larilah orang-orang ahli neraka keular itu, maka bila tersentuh oleh bibirnya langsung terkelupas rambut, kulit dan kuku dan mereka tidak dapat selamat dari gigitan itu kecuali jika lari kedalam neraka."

                        Abdullah bin Jubair meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bahawa didalam neraka ada ular-ular sebesar leher unta, jika menggigit maka rasa pedih bisanya tetap terasa hingga empat puluh tahun. Juga didalam neraka ada kala sebesar keldai, jika menggigit maka akan terasa pedih bisanya selama empat puluh tahun."

                        Al-a'masy dari Yasid bin Wahab dari Ibn Mas'ud berkata: "Sesungguhnya apimu ini sebahagian dari tujuh puluh bagian dari api neraka, dan andaikan tidak didinginkan dalam laut dua kali nescaya kamu tidak dapat mempergunakannya."

                        Mujahid berkata: "Sesungguhnya apimu ini berlindung kepada Allah s.w.t. dari neraka jahannam." Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya seringan-ringan seksa ahli neraka iaitu seorang yang berkasutkan dari api nerka, dan dapat mendidihkan otaknya, seolah-olah ditelinganya ada api, dan giginya berapi dan dibibirnya ada wap api, dan keluar ususnya dari bawah kakinya, bahkan ia merasa bahawa dialah yang terberat seksanya dari semua ahli neraka, padahal ia sangat ringan seksanya dari semua ahli neraka."

                        Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr r.a. berkata: "Orang-orang neraka memanggil Malaikat Malik tetapi tidak dijawab selama empat puluh tahun, kemudian dijawabnya: "Bahawa kamu tetap tinggal dalam neraka." Kemudian mereka berdoa (memanggil) Tuhan: "Ya Tuhan, keluarkanlah kami dari neraka ini, maka bila kami mengulangi perbuatan-perbuatan kami yang lalu itu bererti kami zalim." Maka tidak dijawab selama umur dunia ini dua kali, kemudian dijawab: "Hina dinalah kamu didalam neraka dan jangan berkata-kata."

                        Demi Allah setelah itu tidak ada yang dapat berkata-kata walau satu kalimah, sedang yang terdengar hanya nafas keluhan dan tangis rintihan yang suara mereka hampir menyamai suara himar (keldai).

                        Qatadah berkata: "Hai kaumku, apakah kamu merasa bahawa itu pasti akan terkena pada dirimu, atau kamu merasa akan kuat menghadapinya. Hai kaumku, taatlah kepada Allah s.w.t. itu jauh lebih ringan bagi kamu kerana itu, taatilah sebab ahli neraka itu kelak akan mengeluh selama seribu tahun tetapi tidak berguna bagi mereka, lalu mereka berkata: "Dahulu ketika kami didunia, bila kami sabar lambat laun mendapat keringanan dan kelapangan, maka mereka lalu bersabar seribu tahun, dan tetap siksa mereka tidak diringankan sehingga mereka berkata: Ajazi'na am sobarna malana min mahish (Yang bermaksud) Apakah kami mengeluh atau sabar, tidak dapat mengelakkan seksa ini.Lalu minta hujan selama seribu tahun sangat haus dan panas neraka maka mereka berdoa selama seribu tahun, maka Allah s.w.t. berkata kepada Jibril: "Apakah yang mereka minta?". Jawab Jibril: "Engkau lebih mengetahui, ya Allah, mereka minta hujan." Maka nampak pada mereka awan merah sehingga mereka mengira akan turun hujan, maka dikirim kepada mereka kala-kala sebesar kaldai, yang menggigit mereka dan terasa pedih gigitan itu selama seribu tahun. Kemudian mereka minta kepada Allah s.w.t. selama seribu tahun untuk diturunkan hujan, maka nampak mereka awan yang hitam, mereka mengira bahawa itu akan hujan, tiba-tiba turun kepada mereka ular-ular sebesar leher unta, yang menggigit mereka dan gigitan itu terasa pedihnya hingga seribu tahun, dan inilah ertinya: Zidnahum adzaba fauqal adzabi. (Yang bermaksud) Kami tambahkan kepada mereka siksa diatas seksa.

                        Kerana mereka dahulu telah kafir, tidak percaya dan melanggar tuntutan Allah s.w.t., kerana itulah maka siapa yang ingin selamat dari seksaan Allah s.w.t. harus sabar sementara atas segala penderitaan dunia didalam mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah s.w.t. dan menahan syahwat hawa nafsu sebab syurga neraka diliputi syahwat-syahwat.

                        Seorang pejungga berkata: "Dalam usia tua itu cukup pengalaman untuk mencegah orang yang tenang dari sifat kekanak-kanakan, apabila telah menyala api dirambutnya (beruban). Saya melihat seorang itu ingin hidup tenang bila dahan pohon telah menguning sesudah hijaunya. Jauhilah kawan yang busuk dan berhati-hatilah, jangan menghubunginya tetapi bila tidak dapat, maka ambil hati-hatinya, dan berkawanlah pada orang yang jujur tetapi jangan suka membantah padanya, engkau pasti akan disukai selama kau tidak membantah kepadanya. Berkawanlah dengan orang bangsawan dan yang berakhlak baik budinya."
                        Maka siapa yang berbuat baik pada orang yang tidak berbudi bererti ia telah membuang budi itu kedalam laut. Dan Allah s.w.t. mempunyai syurga yang selebar langit tetapi diputi dengan kesukaran-kesukaran.

                        Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Allah memanggil Malaikat Jibril dan menyuruhnya melihat syurga dengan segala persiapannya untuk ahlinya, maka ketika kembali berkata Jibril: Demi kemuliaanMu, tiada seorang yang mendengarnya melainkan ia akan masuk kedalamnya, maka diliputi dengan serba kesukaran, dan menyuruh Jibril kembali melihatnya, maka kembali melihatnya, kemudian ia berkata: Demi kemuliaanMu saya khuatir kalau-kalau tiada seorangpun yang masuk kedalamnya. Kemudian disuruh melihat neraka dan semua yang disediakan untuk ahlinya, maka kembali Jibril dan berkata: Demi kemuliaanMu tidak akan masuk kedalamnya orang yang telah mendengarnya, kemudian diliputi dengan kepuasan syahwatnya, dan diperintah supaya kembali melihatnya kemudian setelah dilihatnya kembali, berkatanya: Saya khuatir kalau tiada seorangpun melainkan akan masuk kedalamnya."

                        Juga Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Kamu boleh menyebut tentang neraka sesukamu, maka tiada kamu menyebut sesuatu melainkan api neraka itu jauh lebih ngeri dan lebih keras daripadanya."

                        Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Maimun bin Nahran berkata: "Ketika turun ayat (yang berbunyi) Wa inna jahannam lamau'iduhum ajma'in (yang bermaksud) Sesungguhnya neraka jahannam itu sebagai ancaman bagi semua merekaSalman meletakkan tangan diatas kepalanya dan lari keluar selama tiga hari baru ditemuikannya.


Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik r.a. berkata:
 "Jibril datang kepada Nabi Muhammad s.a.w pada saat yang tiada biasa datang, dalam keadaan yang berubah mukanya, maka ditanya oleh Nabi Muhammad s.a.w:

 "Mengapa aku melihat kau berubah muka?"
 Jawab Jibril: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu pada saat dimana Allah menyuruh supaya dikobarkan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui  bahawa neraka jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, seksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya." 

Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Ya Jibril, jelaskan kepadaku sifat jahannam." 
Jawabnya: "Ya, ketika Allah menjadikan jahannam maka dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun hingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. 

Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.
 Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung diantara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan baranya. 
Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut Allah dalam Al-Quran itu diletakkan diatas bukit nescaya akan cair sampai kebawah bumi yang ketujuh. 
Demi Allah yang mengutusmu dengan hak, andaikan seorang dihujung barat tersiksa nescaya akan terbakar orang-orang yang dihujung timur kerana sangat panasnya, jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan api. Api neraka itu ada mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagian yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."

Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah-rumah kami?"
 Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya dibawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan tujuh puluh ribu tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain tujuh puluh ribu tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain tujuh puluh kali ganda, maka digiring kesana musuh-musuh Allah s.w.t. sehingga bila telah sampai kepintunya disambut oleh malaikat-malaikat Zabaniyah dengan rantai dan belenggu, maka rantai itu dimasukkan kedalam mulut mereka hingga tembus kepantat, dan diikat tangan kirinya kelehernya, sedang tangan kanannya dimasukkan dalam dada dan tembus kebahunya, dan tiap-tiap manusia itu digandeng dengan syaitannya lalu diseret tersungkur mukanya sambil dipukul oleh para malaikat dengan pukul besi, tiap mereka ingin keluar kerana sangat risau, maka ditanamkan kedalamnya."

  Nabi Muhammad s.a.w bertanya lagi: "Siapakah penduduk masing-masing pintu itu?" 
Jawabnya: "Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafiq, orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mujizat Nabi Isa a.s. serta keluarga Firaun sedang namanya Alhawiyah. Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim, pintu ketiga tempat orang-orang shobi'in bernama Saqar. Pintu keempat tempat iblis laknatullah dan pengikutnya dari kaum Majusi bernama Ladha, pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah. Pintu keenam tempat orang-orang kristien (Nasara) bernama Sa'ie."

                        Kemudian Jibril diam segan pada Nabi Muhammad s.a.w sehingga Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ketujuh?
Jawab Jibril: "Didalamnya orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu yang sampai mati belum sempat bertaubat." 

Maka Nabi Muhammad s.a.w jatuh pengsan ketika mendengar keterangan Jibril itu, sehingga Jibril meletakkan kepala Nabi Muhammad s.a.w dipangkuan Jibril sehingga sedar kembali, dan ketika sudah sedar Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummatku yang akan masuk neraka?" Jawab Jibril: "Ya, iaitu orang yang berdosa besar dari ummatmu."

                        Kemudian Nabi Muhammad s.a.w menangis, Jibril juga menangis, kemudian Nabi Muhammad s.a.w masuk kedalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian masuk kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah s.w.t., dan 

pada hari ketiga datang Abu Bakar r.a. kerumah Nabi Muhammad s.a.w mengucapkan: "Assalamu'alaikum yang ahla baiti rahmah. apakah dapat bertemu kepada Nabi Muhammad s.a.w?" Maka tidak ada yang menjawabnya, sehingga ia menepi untuk menangis, 

kemudian Umar datang dan berkata: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu dengan Rasulullah s.a.w?" Dan ketika tidak mendapat jawapan dia pun menepi dan menangis,

 kemudian datang Salman Alfarisi dan berdiri dimuka pintu sambil mengucapkan: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu dengan Junjunganku Rasulullah s.a.w.?" Dan ketika tidak mendapat jawapan, dia menangis sehingga jatuh dan bangun, sehingga sampai kerumah Fatimah r.a. dan dimuka pintunya ia mengucapkan: "Assalamu'alaikum hai puteri Rasulullah s.a.w."Kebetulan pada masa itu Ali r.a. tiada dirumah, 

lalu bertanya: "Hai puteri Rasulullah, sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah beberapa hari tidak keluar kecuali untuk sembahyang dan tidak berkata apa-apa kepada orang dan juga tidak mengizinkan orang-orang bertemu dengannya." Maka segeralah Fatimah memakai baju yang panjang dan pergi sehingga apabila beliau sampai kedepan muka pintu rumah Rasulullah s.a.w. dan memberi salam sambil berkata: "Saya Fatimah, ya Rasulullah." Sedang Rasulullah s.a.w. bersujud sambil menangis, lalu Rasulullah s.a.w. mengangkat kepalanya dan bertanya: "Mengapakah kesayanganku?" Apabila pintu dibuka maka masuklah Fatimah kedalam rumah Rasulullah s.a.w. dan ketika melihat Rasulullah s.a.w. menangislah ia kerana melihat Rasulullah s.a.w. pucat dan sembam muka kerana banyak menangis dan sangat sedih, lalu ia bertanya: "Ya Rasulullah, apakah yang menimpamu?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Jibril datang kepadaku dan menerangkan sifat-sifat neraka jahannam dan menerangkankan bahawa bahagian yang paling atas dari semua tingkat neraka jahannam itu adalah untuk umatku yang berbuat dosa-dosa besar, maka itulah yang menyebabkan aku menangis dan berduka cita." Fatimah bertanya lagi: "YaRasulullah, bagaimana caranya masuk?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Diiring oleh Malaikat keneraka, tanpa dihitamkan muka juga tidak biru mata mereka dan tidak ditutup mulut mereka dan tidak digandingkan dengan syaitan, bahkan tidak dibelenggu atau dirantai." Ditanya Fatimah lagi: "Lalu bagaimana cara Malaikat menuntun mereka?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Adapun kaum lelaki ditarik janggutnya sedangkan yang perempuan ditarik rambutnya, maka beberapa banyak dari orang-orang tua dari ummatku yang mengeluh ketika diseret keneraka: Alangkah tua dan lemahku, demikian juga yang muda mengeluh: Wahai kemudaanku dan bagus rupaku, sedang wanita mengeluh: Wahai alangkah maluku sehingga dibawa Malaikat Malik., dan ketika telah dilihat oleh Malaikat Malik lalu bertanya: "Siapakah mereka itu, maka tidak pernah saya dapatkan orang yang akan terseksa seperti orang-orang ibi, muka mereka tidak hitam, matanya tidak biru, mulut mereka juga tidak tertutup dan tidak juga diikat bersama syaitannya, dan tidak dibelenggu atau dirantai leher mereka? Jawab Malaikat: "Demikianlah kami diperintahkan membawa orang-orang ini kepadamu sedemikian rupa." Lalu ditanya oleh Malaikat Malik: "Siapakah wahai orang-orang yang celaka?" 

                        Dalam lain riwayat dikatakan ketika mereka diiring oleh Malaikat Malik selalu memanggil: "Wa Muhammad." tetapi setalh melihat muka Malaikat Malik lupa akan nama Rasulullah s.a.w. kerana hebatnya Malaikat Malik, lalu ditanya: "Siapakah kamu?" Jawab mereka: "Kami ummat yang dituruni Al-Quran dan kami telah puasa bulan Ramadhan." Lalu Malaikat Malik berkata: "Al-Quran tidak diturunkan kecuali kepada ummat Rasulullah s.a.w.." Maka ketika itu mereka menjerit: "Kami ummat Nabi Muhammad s.a.w" Maka Malaikat Malik bertanya: "Tidakkah telah ada larangan dalam Al-Quran dari ma'siyat terhadap Allah subha nahu ta'ala." Dan ketika berada ditepi neraka jahannam dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata: "Ya Malik, diizinkan saya akan menangis." Maka diizinkan, lalu mereka menangis sampai habis airmata, kemudian menangis lagi dengan darah, sehingga Malaikat Malik berkata: "Alangkah baiknya menangis ini andaikata terjadi didunia kerana takut kepada Allah s.w.t., nescaya kamu tidak akan disentuh oleh api neraka pada hari ini, lalu Malaikat Malik berkata kepada Malaikat Zabaniyah: "Lemparkan mereka kedalam neraka." dan bila telah dilempar mereka serentak menjerit: "La illaha illallah." maka surutlah api neraka, Malaikat Malik berkata: "Hai api, sambarlah mereka." Jawab api: "Bagaimana aku menyambar mereka, padahal mereka menyebut La illaha illallah." Malaikat Malik berkata: "Demikianlah perintah Tuhan Rabbul arsy." maka ditangkaplah mereka oleh api, ada yang hanya sampai tapak kaki, ada yang sampai kelutut, ada yang sampai kemuka. Malaikat Malik berkata: "jangan membakar muka mereka kerana kerana mereka telah lama sujud kepada Allah s.w.t., juga jangan membakar hati mereka kerana mereka telah haus pada bulan Ramadhan." Maka tinggal dalam neraka beberapa lama sambil menyebut: "Ya Arhamar Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan." Kemudian bila telah selesai hukuman mereka, maka Allah s.w.t.memanggil Jibril dan bertanya: "Ya Jibril, bagaimanakah keadaan orang-orang yang maksiat dari ummat Nabi Muhammad s.a.w?" Jawab Jibril: "Ya Tuhan, Engkau lebih mengetahui." Lalu diperintahkan: "Pergilah kau lihatkan keadaan mereka." Maka pergilah Jibril a.s. kepada Malaikat Malik yang sedang duduk diatas mimbar ditengah-tengah jahannam. Ketika Malaikat Malik melihat Jibril segera ia bangun hormat dan berkata: 

"Ya Jibril, mengapakah kau datang kesini?" Jawab Jibril: "Bagaimanakah keadaan rombongan yang maksit dari ummat Rasulullah s.a.w.?" Jawab Malaikat Malik: "Sungguh ngeri keadaan mereka dan sempit tempat mereka, mereka telah terbakar badan dan daging mereka kecuali muka dan hati mereka masih berkilauan iman."Jibril berkata: "Bukalah tutup mereka supaya saya dapat melihat mereka." Maka Malaikat Malik menyuruh Malaikat Zabaniyah membuka tutup mereka dan ketika mereka melihat Jibril mereka mengerti bahawa ini bukan Malaikat yang menyeksa manusia, lalu mereka bertanya: "Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya itu?"

Jawab Malaikat Malik: "Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada Nabi Muhammad s.a.w." Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad s.a.w. maka serentaklah mereka menjerit: "Ya Jibril, sampaikan salam kami kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan beritakan bahawa maksiat kamilah yang memisahkan kami dengannya serta sampaikan keadaan kami kepadanya.

" Maka kembalilah Jibril menghadap kepada Allah s.w.t. lalu ditanya: "Bagaimana kamu melihat ummat Muhammad?" Jawab Jilril: "Ya Tuhan, alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Lalu Allah s.w.t. bertanya lagi: "Apakah mereka minta apa-apa kepadamu?" Jawab Jibril: "Ya, mereka minta disampaikan salam mereka kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan diberitakan kepadanya keadaan mereka." Maka Allah s.w.t. menyuruh Jibril menyampaikan semua pesanan itu kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang tinggal dalam khemah dari permata yang putih, mempunyai empat ribu buah pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua daun pintu dari emas, maka berkata Jibril: Ya Muhammad, saya datang kepadamu dari rombongan orang-orang yang derhaka dari ummatmu yang masih terseksa dalam neraka, mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh bahawa keadaan mereka sangat jelek dan sangat sempit tempat mereka.

" Maka pergilah Nabi Muhammad s.a.w. kebawah arsy dan bersujud dan memuji Allah s.w.t. dengan ucapan yang tidak pernah diucapkan oleh seorang makhlukpun sehingga Allah s.w.t. menyuruh Nabi Muhammad s.a.w.: "Angkatlah kepalamu dan mintalah nescaya akan diberikan, dan ajukan syafa'atmu pasti akan diterima." Maka Nabi Muhammad s.a.w. berkata: "Ya Tuhan, orang-orang yang durhaka dari ummatku telah terlaksana pada mereka hukumMu dan balasanMu, maka terimalah syafa'atku." Allah s.w.t. berfirman: "Aku terima syafa'atmu terhadap mereka, maka pergilah keneraka dan keluarkan daripadanya orang yang pernah mengucap Laa ilaha illallah." Maka pergilah Nabi Muhammad s.a.w. keneraka dan ketika dilihat oleh Malaikat Malik, maka segera ia bangkit hormat lalu ditanya: "Hai Malik, bagaimanakah keadaan ummatku yang durhaka?" Jawab Malaikat Malik: "Alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat mereka." Maka diperintahkan membuka pintu dan angkat tutupnya, maka apabila orang-orang didalam neraka itu melihat Nabi Muhammad s.a.w. maka mereka menjerit serentak: "Ya Nabi Muhammad s.a.w., api neraka telah membakar kulit kami." Maka dikeluarkan semuanya berupa arang, lalu dibawa mereka kesungai dimuka pintu syurga yang bernama Nahrulhayawan, dan disana mereka mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok, cerah matanya sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis didahi mereka Aljahanamiyun atau orang-orang jahannam yang telah dibebaskan oleh Allah s.w.t.. Dari neraka kemudiannya mereka masuk kesyurga, maka apabila orang-orang neraka itu melihat kaum muslimin telah dilepaskan dari neraka, mereka berkata: "Aduh, sekiranya kami dahulu Islam tentu kami dapat keluar dari neraka."

                        Allah s.w.t. berfirman: "Rubama yawaddul ladzina kafaruu lau kanu muslimin." (Yang bermaksud) "Pada suatu saat kelak orang-orang kafir ingin andaikan mereka menjadi orang Muslim."

                        Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Pada hari kiamat kelak akan didatangkan maut itu berupa kambing kibas putih hitam, lalu dipanggil orang-orang syurga dan ditanya: "Apakah kenal maut?" Maka mereka melihat dan mengenalnya, demikian pula ahli neraka ditanya: "Apakah kenal maut?" Mereka melihat dan mengenalnya, kemudian kambing itu disembelih diantara syurga dan neraka, lalu diberitahu: "Hai ahli syurga kini kekal tanpa mati, hai ahli neraka kini kekal tanpa mati." Demikianlah ayat: Wa andzirhum yaumal hasrati idz qudhiyal amru (Yang bermaksud) Peringatkanlah mereka akan hari kemenyesalan ketika maut telah dihapuskan."

                        Abu Hurairah r.a. berkata: "Janganlah gembira seorang yang lacur dengan suatu nikmat kerana dibelakangnya ada yang mengejarnya iaitu jahannam, tiap-tiap berkurang ditambah pula nyalanya."
| 0 comments |